Aku hanya bisa menggerutu basi
Mendengar janji-janji pembesar bangsa
Bukannya hati ini tambah sejuk
Malah bergolak mendidih panas
Radio butut bersorak serak
Aset publik kembali di spekulasi
Kenaikan BBM dikompensasi dengan BLT
Hore…teriak mereka dalam hati
Ada kesempatan menilep lagi guman tikus-tikus berdasi
Entah apa pantas Negeri ini disebut Negara
Sebut saja ladang garapan karna yang empunya tak mampu menggarap
Dimana kaki di injak tak lagi jadi harapan
Karna ia hanya sebatas janji yang menguap seiring masa
Negeri ini kaya akan minyak, tapi jadi importir
Negeri ini subur, juga jadi importir
Importir sepertinya predikat yang amat diminati para “negarawan”
Hajat hidup rakjat tergadaikan
Lantas, apakah engkau yang duduk di seberang sana masih meminta kami untuk bisa Mengerti?
Tinggalkan Balasan